
Mungkin kita sering mendengar tentang kiprok. Bahkan sering kalau  ada yang jual motor. ada infonya kiprok baru … !!! aph itu kiprok? Kalau yang pernah mengetahui tentang electro, mungkin tidak  akan asing lagi. ketika membuat suatu adaptor entah 12 volt. Kalau  ngeliat rangkaiannya… cuma ada trafo yang input 220  volt (kadang bisa milih 110 volt red.),… dan keluarannya bisa 12 volt  sekian ampere … (besarnya ampere tergantung besarnya trafo red.) … !!! dari sana… dilanjutkan dengan rangkaian ‘jembatan dioda’ plus  keluarannya masuk ke capacitor… jadi deh voltase DC yang diinginkan  …!!!  

Nah  mirip dengan hal itu,… kira-kira begitulah kerjanya si regulator  rectifier …!!! Hanya saja … persoalan trafo ditangani oleh alternator…  dimana mengeluarkan voltase AC melalui perputaran magneto flywheel …!!!  Jadi yang satu bekerja pake listrik… yang satu dari tenaga gerak…. mirip  deeh kalau jaman dulu…pada sepeda ontel. ada alternator yang digerakkan  ban depan.. terus lampu sepeda onthel bisa nyalaaa … !!! Naah tugas si  regulator rectifier itu merubah voltase AC menjadi DC … !!!

Hasilnya  adalah aki bisa dicharge… bisa menyalakan lampu… menyalakan lampu sein  etc… !!! Perhatikan deeh,… kalau di motor bebek… head lamp itu baru  bisa nyala… ketika motor hidup… !!! Mau switch di on,… kalau motor belum  hidup… ya tidak mau nyala… !!! Tapi lampu sein,… bisa nyala… lampu rem  bisa nyala… kenapa demikian …??? Yaah karena voltase headlamp  dikeluarkan oleh regulator rectifier ini… sedangkan yang lainnya  menggunakan aki … !!!
Coba lageee,… perhatikan kalau beli motor baru… teruz distarter dan  dinyalakan… headlamp menyala dengan stabil… !!!
 
yang jeasnya :
 kiprok atau Regulator rectifier atau Silicon Controlled Rectifier. 
Berfungsi  sebagai penyearah arus, dari arus bolak balik AC yg dihasilkan dari  magnet dan spull menjadi arus DC yang arus DC tsb digunakan dalam  Charging ACCU (aki) yang notabene instrument2 seperti lampu sign,  klakson serta instrumen2 speedometer dll sangat tergantung dari tenaga  ACCU. Selain itu Kiprok juga berfungsi mengatur kestabilan aliran arus  listrik untuk dikirim ke pengapian (CDI ->koil-->busi) sesuai  putaran mesin. 
Posisi kiprok ada dibawah tangki bensin & dibaut ke rangka.
Pada  motor2 Raja yg dikorek baik korek ringan maupun korek kelas berat,  sering fungsi kiprok tsb tidak digunakan alias gak pake kiprok oleh  mekanik2 ato bengkel2nya ato memang kabel bodynya sudah dilepasin  berikut kiprok dan ACCU-nya. Efek utama yang dikejar adalah cepatnya  respon tarikan mesin pada motor raja yg tidak pake Kiprok. Untuk  lengkapnya seperti dibawah ini: 
1. arus yg dihasilkan lebih  cepat dan besar, tapi naik turunnya arus juga cepat secepat naik  turunnya putaran mesin. Respon tarikan mesin juga jadi lebih cepat,  terutama pada putaran bawah yang terasa sekali naiknya perubahan. Ini  dikarenakan arus yg mengalir ke CDI yg diteruskan ke koil dst lebih  murni tanpa ada fungsi kiprok yaitu menstabilkan arus sehingga perubahan  naik turunnya arus pada putaran mesin lebih datar ato tidak secepat  naik dan turunnya putaran mesin tanpa kiprok. 
2. lampu headlamp  akan sangat terang sekali karena arusnya cukup besar dan cepat. Dan pada  putaran2 tinggi bohlam headlamp standar akan sering putus karenanya.  
3.  tidak berfungsinya ACCU yang otomatis part instrument seperti klakson,  lampu sign dll juga tidak berfungsi karena ACCU tidak dapat di charging  yg notabene banyak part instrument tsb bergantung pada ACCU seperti  klakson, sign dll.
Kita bisa memodifikasi fungsi kiprok sesuai kebutuhan kita dengan mengetahui fungsi2 kabel dikiprok tsb.
1. Kabel hitam = masa
2. Kabel merah = instrument, klakson, sign dll. 
3. Kabel putih = charging accu
4. kabel kuning strip merah = menstabilkan arus ke pengapian.
Untuk  mendapatkan tenaga listrik murni untuk pengapian seperti pada motor2  raja yg tidak pake kiprok, cukup putuskan kabel kuning strip merah pada  kiprok. selebihnya tetap terhubung dgn kiprok. Efeknya tarikan akan  lebih responsif apalagi pada putaran bawah, tetapi top speed tetap tidak  berubah sesuai torsi mesin, dan instrument yang lain (klason, sign,  charging ACCU dll) tetap bekerja normal. (gbr.1)
Bila headlamp  Raja anda tidak terang, bisa jadi salah satu penyebabnya kiprok anda  sudah kurang bekerja maksimal ato lemot. Anda bisa mengakalinya dengan  melepas batasan arus di kiprok (kabel putih=charging ACCU) tetapi bohlam  headlamp standar RX-king anda harus diganti dengan yang lebih besar  watt-nya agar tetap kuat pada arus besar pada saat putaran mesin tinggi.  Anda juga bisa memasang saklar di stang ato memodifikasi fungsi saklar  standar King di stang anda agar mudah untuk memutus & dan menyabung  (on/off) fungsi charging ACCU yang sangat banyak memakan arus, sehingga  fungsi instrument, klakson, sign dll tetap bisa bekerja. Kalo anda butuh  untuk menggunakan lampu sign ato klakson tinggal swicth chargingnya  dihidupkan setelah itu bisa dimatikan tergantung kebutuhan anda. Soalnya  bisa pusing kalo diberhentikan polisi lalu instrument seperti lampu  sign, taillamp, klakson kita gak nyala. Direkomendasikan memakai bohlam  headlamp minimal type halogen 55watt keatas. Bila memakai bohlam halogen  55watt keatas, batok,kaca dan reflektor headlamp Raja harus yang asli  ato orisinil karena kalo yg imitasi bisa gak kuat ato bisa meleleh kena  panas bohlam tsb. Cahaya headlamp yang dihasilkan dari modifikasi tsb  akan sangat terang sekali. (gbr.2)
ciri kiprok mati.. 
mau tanya ciri-ciri kiprok mati atau dah lemah gimana si...???? 
kiprok mati/dah lemah gejala na pengisian aki berkurang,lampu motor redup walau sudah digas.
klo air aki masih di batas normal ya gpp kok...,
Kiprok-nya yang berapa kaki bro (jumlah terminal). 
Ambil contoh kiprok bebek Honda Supra ada 4 kaki (kabel warna putih,  kuning, hijau dan merah). Tugasnya selain buat pengisian (mengubah arus  AC jd DC) juga sebagai penyetabil (jika pengisian berlebih akan dibuang  ke massa).
Nah, kalo yang rusak fungsi pengisian maka aki akan tekor. Tapi kalo  yang rusak fungsi penyetabil maka justru bisa overcharge. Misal lampu  depan atau lampu panel speedometer sering putus. Ciri lainnya saat  putaran mesin dinaikkan, lampu tambah terang hingga putus. Harusnya  nyala lampu tetap stabil (meski lampu bukan langsung dari aki ya).
Paling valid ngecek kondisi kiprok dengan menggunakan multitester. Ada  data pengukuran sesuai jenis kiproknya. Beda motor, beda datanya.
Periksa Accu dan Kiprok
         
         
Trouble Shooting Kelistrikan Motor
Menganalisa  masalah kelistrikan motor memang terkadang gampang-gampang susah. Ada  masalah pada lampu yang tak mau menyala atau redup, starter elektrik tak  berfungsi baik dan lampu sein tak bekerja sempurna, langsung yang  terpikir adalah masalah ada pada accu nya. Tak sedikit dari bikers yang  harus membeli accu baru, tapi tak menyelesaikan masalah. Justru masalah  yang sama tetap ada meski accu sudah diganti dengan yang baru.
Dalam menganalisa masalah kelistrikan motor, ada beberpa unsur yang harus diperhatikan selain accu.
Biasanya  dalam Trouble Shooting untuk kelistrikan motor menggunakan skema duri  ikan. Dimana accu adalah komponen pertama yang dilakukan pemeriksaan.  Setelah accu pemeriksaan diarahkan ke Wiring atau pengkabelan, berlanjut  ke Regulator, dan terakhir Generator.
Lakukan  pengecekan accu dengan Multitester untuk mengetahui apakah voltase  masih berada dalam kondisi normal. Jika jarum multitester menunjukan  angka dibawah 7 volt, coba charge ulang accu tersebut. Kalau sudah  dicharge dan dalam waktu yang singkat voltase kembali berkurang, perlu  dicurigai adanya hubungan arus pendek.
Terkadang  ada dibeberapa bagian kabel yang mulai getas atau rapuh, sehingga saat  terjadi gesekan dengan bodi atau rangka, kulit kabel mudah terkelupas.  Hal ini juga memicu permasalahan kelistrikan atau konslet.
Yang  tak kalah penting mendapat pemeriksaan adalah kiprok atau dalam bahasa  teknis nya disebut sebagai regulator rectifier. Saat kiprok bermasalah,  terkadang analisa bengkel pun salah dan langsung menuju pada accu. Entah  karena ingin mendapat keuntungan dari penjualan atau karena memang sang  mekanik tak paham dalam mengatasi masalah kelistrikan.
Biasanya  jika kiprok bermasalah, usia accu tak akan lama karena arus listrik  dari spul yang seharusnya dialirkan ke accu untuk pengisian balik  tertahan di kiprok. Jika itu terjadi, secara otomatis aki akan tekor.
Pengecekan  bisa dilakukan dengan mengukur voltase yang dihasilkan kiprok dengan  multitester. Jika voltasenya melebihi batas yang ditentukan, berarti  kiproks memang bermasalah.
Saat  melakukan pemeriksaan dengan multitester, gunakan pengukuran arus DC  dan atur saklar meter pada posisi 50 volt. Lakukan pengukuran voltase  kiprok dengan menempelkan jarum positif multitester dengan kabel positif  accu. Sedangkan jarum negatif mulitester ditempelkan di bodi atau kutup  negatif accu.
Cara  mengukurnya, lepaskan kutup positif pada accu dan hidupkan mesin dengan  kickstarter. Bersamaan dengan gas dibuka hingga putaran mesin ke 3000  rpm atau lebih, perhatikan jarum penunjuk multitester. Jika angka yang  ditunjuk melebihi 14 volt, itu tandanya kiprok memang sudah tak layak  pakai.
Tapi  yang perlu jadi catatan, pemeriksaan ini sesuaikan dengan buku manual.  Karena setiap merek dan tipe motor biasanya memiliki batasan tersendiri.
Menganalisa  masalah kelistrikan motor memang terkadang gampang-gampang susah. Ada  masalah pada lampu yang tak mau menyala atau redup, starter elektrik tak  berfungsi baik dan lampu sein tak bekerja sempurna, langsung yang  terpikir adalah masalah ada pada accu nya. Tak sedikit dari bikers yang  harus membeli accu baru, tapi tak menyelesaikan masalah. Justru masalah  yang sama tetap ada meski accu sudah diganti dengan yang baru.
Dalam menganalisa masalah kelistrikan motor, ada beberpa unsur yang harus diperhatikan selain accu.
Biasanya dalam Trouble Shooting untuk kelistrikan motor menggunakan  skema duri ikan. Dimana accu adalah komponen pertama yang dilakukan  pemeriksaan. Setelah accu pemeriksaan diarahkan ke Wiring atau  pengkabelan, berlanjut ke Regulator, dan terakhir Generator.
Lakukan pengecekan accu dengan Multitester untuk mengetahui apakah  voltase masih berada dalam kondisi normal. Jika jarum multitester  menunjukan angka dibawah 7 volt, coba charge ulang accu tersebut. Kalau  sudah dicharge dan dalam waktu yang singkat voltase kembali berkurang,  perlu dicurigai adanya hubungan arus pendek.
Terkadang ada dibeberapa bagian kabel yang mulai getas atau rapuh,  sehingga saat terjadi gesekan dengan bodi atau rangka, kulit kabel mudah  terkelupas. Hal ini juga memicu permasalahan kelistrikan atau konslet.
Yang tak kalah penting mendapat pemeriksaan adalah kiprok atau dalam  bahasa teknis nya disebut sebagai regulator rectifier. Saat kiprok  bermasalah, terkadang analisa bengkel pun salah dan langsung menuju pada  accu. Entah karena ingin mendapat keuntungan dari penjualan atau karena  memang sang mekanik tak paham dalam mengatasi masalah kelistrikan.
Biasanya jika kiprok bermasalah, usia accu tak akan lama karena arus  listrik dari spul yang seharusnya dialirkan ke accu untuk pengisian  balik tertahan di kiprok. Jika itu terjadi, secara otomatis aki akan  tekor.
Pengecekan bisa dilakukan dengan mengukur voltase yang dihasilkan  kiprok dengan multitester. Jika voltasenya melebihi batas yang  ditentukan, berarti kiproks memang bermasalah.
Saat melakukan pemeriksaan dengan multitester, gunakan pengukuran  arus DC dan atur saklar meter pada posisi 50 volt. Lakukan pengukuran  voltase kiprok dengan menempelkan jarum positif multitester dengan kabel  positif accu. Sedangkan jarum negatif mulitester ditempelkan di bodi  atau kutup negatif accu.
Cara mengukurnya, lepaskan kutup positif pada accu dan hidupkan mesin  dengan kickstarter. Bersamaan dengan gas dibuka hingga putaran mesin ke  3000 rpm atau lebih, perhatikan jarum penunjuk multitester. Jika angka  yang ditunjuk melebihi 14 volt, itu tandanya kiprok memang bermasalah.
Tapi yang perlu jadi catatan, pemeriksaan ini sesuaikan dengan buku  manual. Karena setiap merek dan tipe motor biasanya memiliki batasan  tersendiri.
 
 
|           |  
   Kiprok  bahasa tekniknya regulator atau rectifier. Enggak bisa sembarang saling  tukar (gbr. 1). Meskipun dalam praktiknya masih ada saja yang melakukan  subtitusi atau mengganti part ini dengan produk imitasi kurang  berkualitas. Dan biasanya, efek negatifnya kalau nggak aki mendadak  tekor, cahaya lampu utama jadi kurang terang. Atau umur pakai regulator  palsu pendek. "Dulu belum tahu, iseng beli kiprok  imitasi yang harganya sekitar Rp 15-35 ribuan. Meski dari tampak luar  punya bentuk sama, begitu dipasang enggak lama dipakai aki mendadak  tekor. Bahkan cahaya lampu yang awalnya terang pun ikutan redup. Begitu  ditelusuri baru terbukti, komponen dalam kiprok imitasi beda dengan  orisinal. Terutama part number pada salah satu komponennya," sesal Hari  Samon, pemilik Honda Supra X.  Mendengar pengalaman Hari, Tomy Huang bos sekaligus pembuat CDI BRT yang  juga memproduksi kiprok untuk merek ternama di Tanah Air, tidak tinggal  diam. Pria berkacamata ini mewanti agar pengguna motor yang kerap  bermasalah dengan piranti ini tidak sampai mengalami kejadian begitu  berulang kali.2827hal14_kiproksupra_boyo2.jpg Coba  saja kalau konsumen lebih dari empat kali salah beli kiprok dengan harga  rata-rata Rp 15-35 ribu. Jika digabung, mereka itu bisa beli kiprok  orisinal atau KW2 yang harganya berkisar antara Rp 75 sampai 150 ribuan.  Urusan pun langsung dijamin beres.  "Dengan  membeli kiprok yang tepat, pemilik motor juga jadi nggak khawatir lagi  aki tekor atau lampu redup. Sebab salah satu komponen di dalam kiprok  sudah jelas speknya dengan motor yang akan diganti," imbuh pria  berkantor di PT Bintang Niaga Jl. Mayor Oking, Cibinong, Bogor ini. Lebih  lanjut dijelaskan, selain tidak dianjurkan beli kiprok palsu, Tomy  Huang juga berpesan agar konsumen lebih teliti. Terutama spek motor  khususnya aki dan beban bohlam. Misal kiprok Honda  Supra X 125. Disarankan beli kiprok yang speknya benar untuk motor itu.  Lantaran kode komponen di dalam rangkaian instrumen kiprok yang  diterapkan, sudah sesuai dengan spek aki dan kebutuhan beban arus bohlam  lampu pada motor itu (gbr. 2). "Kalau aki motor  pakai 5Ah, usahakan jangan pakai kiprok untuk motor ukuran aki 3Ah. Atau  bohlam 25 watt pakai kiprok 18 watt. Jangan dilakukan. Wajar kalau aki  gampang tekor dan cahaya lampu kurang terang. Makanya jangan asal pilih  murah. Pilih orisinal atau KW2 berkualitas," tutup pria berkacamata itu.   |