mau ngobrol?

Cari Blog Ini

Kamis, 28 Juli 2011

Waspada Pakai CDI Shogun


 
Sampai
sekarang, banyak yang masih latah menggunakan CDI Suzuki Shogun 110. Katanya bebas limiter dan paling simpel. Padahal tidak tahu alasan teknisnya. Kenapa?

Perlu diwapadai, asal pakai atau caplok itu bahaya. Walau bebas limiter, tapi pengapian bisa kelewat maju. Piston bisa bolong, karena piston sedang naik, bunga api meletik lebih awal. Akhirnya piston beradu dengan ledakan. Bisa pecah.

Misalkan CDI Shogun 110 dipasang di Honda Karisma. Ketika putaran menengah ke atas, timing pengapian mencapai 53 sebelum TMA. Sangat advance atau kelewat awal. Piston bisa bolong.

Padahal, pengapian Shogun 110 standar, timing terbesar 29 sebelum TMA. Dipakai di Karisma sangat jauh majunya. Untuk itu harus tahu cara kerja dan modifikasinya supaya Karisma bisa pakai CDI Shogun dan aman.

Menurut Herianto, cara kerja CDI Shogun 110 masih analog. Sehingga sangat mudah seting timing pengapian secara mekanis. “Mekanik awam juga bisa melakukan,” jelas Herianto yang Technical Service CDI  BRT ini.

Derajat timing pengapian bisa diatur lewat panjang pick up pulser. Tonjolan pick up pulser bisa dilihat di mangkuk magnet. Di Shogun panjangnya hanya 14 mm. Kalau Karisma 38 mm.

Ketika langsam sampai dengan putaran mesin mencapai 2.500 rpm, timing pengapian hanya 15 sebelum TMA.

Angka 15 didapat dari jarak ujung tonjolan belakang pick up sampai posisi pulser 15 mm atau 15. Lebih jelas lihat (Gbr. 1). Bisa mudah dibaca?

Pada putaran mesin lebih dari 2.500 rpm, timing pengapian akan bertambah. Yaitu 15° ditambah panjang pick up atau tonjoan Shogun yang 14 mm. Berarti timing jadi 15 + 14 = 29 derajat.

Bayangkan kalau dipasang di Karisma yang punya tonjolan pick up 38 mm. Jadinya timing pengapian 15° + 38° = 53° sebelum TMA. Sangat maju sekali dan harus dimodifikasi. 

Modifikasi tergantung kemauan dari mekanik. Misalkan timing pengapian masih tetap seperti Shogun 110. “Maka panjang tonjolan pick up di magnet Karisma harus dipotong,” saran Heri yang beken dipanggil Bombom itu.

Bagian mana pick up yang dipotong? Agar tidak salah kaprah perhatikan arah putaran mesin. Nah, tonjolan yang dipotong atau diratakan bagian depan. Kalau dilihat bagian sebelah kiri.

Untuk meratakan tonjolan pick up, bisa menggunakan gerinda. Panjang pemotongan bisa dihitung.  Panjang pick up Karisma dikurangi panjang pick up Shogun 110. Jadinya panjang yang dipotong 38-14 mm = 24 mm.

 Pick up yang di potong bagian depan (kiri). Panjang pick up pulser. Dimodif sesuai derajat di mau. Tapi hanya untuk CDI Analog (kanan)
Dengan begitu, timing pangapian akan menjadi 15 + 14 = 29 derajat. Tapi, bagaimana jika pengapian kepingin lebih maju lagi. Seperti CDI racing misalnya jadi 32 mm.

Sangat gampang sekali. Tinggal dikalkulasi dengan cara sederhana. Timing awal atau langsam 15°, agar jadi 32 tinggal ditambah dari panjang pick up. Jadinya panjang pick up harus dibuat menjadi 17 mm.

Jangan Terbalik
Sebenarnya sayang kalau motor yang baru kembali lagi menggunakan CDI Shogun. Itu bisa dibilang sama seperti kembali lagi ke zaman dulu.

Untuk menghilangkan limiter, caranya bisa menggunakan CDI yang unlimiter atau racing. Karena sekarang sudah dijual murah. Bahkan lebih murah dari CDI Shogun standar.

Misalkan CDI Varro yang promosinya unlimiter. Walau kurva pengapian sama dengan standar namun tetap lebih maju dibanding CDI Shogun yang perubahan timingnya hanya sedikit. 

Yang dimaksud sedikit timingnya hanya 15 di rpm bawah dan 29 lewat dari langsam. Kurvanya akan begitu sampai rpm tinggi. Ini tidak menguntungkan, padahal di motor sekarang bisa berubah setiap 3.000 rpm

 Selain itu, juga bisa merusak magnet. Sebab pick up atau tonjolan di magnet harus digerus. Kalau dikembalikkan lagi ke versi standar jadi lebih susah. Tetap CDI racing lebih fleksibel karena bisa diprogram.

Kurva Sederhana
Pada CDI analog, memang susah dibikin beberapa step pengapian. Timingnya hanya terbatas untuk langsam dan putaran tinggi. 

Seperti CDI Shogun 110. Pada saat langsam, timing pengapian 15 sebelum TMA. Pada putaran menengah dan rpm tinggi stag di 29. Akan turun di rpm lebih dari 11.000.

Tidak seperti CDI digital yang banyak dipakai di motor sekarang. Timing pengapian bisa dibuat beberapa step. Bisa diprogram setiap 500 atau bahan 100 rpm bisa dibuat berubah.

Makanya CDI analog ditinggalkan oleh pabrikan motor sekarang.  Ciri CDI analog ini pada ukuran pick up pulser, sangat pendek. Seperti Suzuki Shogun 110 punya panjang pick up hanya 14 mm.

Berbeda dengan motor yang mengnut CDI sudah digital. Seperti Karisma panjang pick up 38 mm. Yamaha Jupiter-Z atau Mio 57,5 mm. Ini yang membuat bisa diprogram dalam banyak step.

Rabu, 27 Juli 2011

peringatan tukar pakai cdi !!

Banyak yang salah kaprah saling tukar CDI. Repot urusannya, kalo salah beli gak bisa ke pake, apalagi sekarang jamannya CDI digital, Program Tiap motor berbeda, jika dipaksakan mesin akan mberebet dan tenaga loyo.Boleh saja saling tukar CDI asal memenuhi 4 syarat :
1. Panjang Pulser Sama
Panjang sensor pulser (pick-up koil) harus sama. Tiap tipe motor berbeda, ada yang panjang ada yang pendek. Untuk motor jaman dahulu biasanya lebih pendek. Untuk Suzuki Shogun 14mm dan Honda Supra hanya 12mm. Ini karena motor dahulu pabrikan menganut CDI Analog. Kurvanya tidak bisa di program.
Beda dengan motor sekarang. Lihat Honda Karisma 38 mm dan Yamaha Jupiter-Z 57,5 mm. pick-up koil panjang. sebab sudah digital. Kalau dipasangi CDI Programable kurva pengapian bisa macam-macam.
2. Kurva Tidak Beda
Syarat kedua harus tahu derajat pengapian. untuk semua tipe motor, timing pengapian tiap tingkat putaran berbeda, walau terkadang ada yang sama.
Lihat Yamaha Jupiter-Z, pada rpm 1.500 sampai 2500 busi meletik 15 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas). Dari 2.500 - 3.500 timing pengapian 32 derajat sebelu TMA. selanjutnya sampai 8.000 rmp masih 32 derajat. Lebih dari itu menjadi ngedrop sampai 30 derajat sebelum TMA.
Sebagai Bahan Pebandingan, coba lihat Honda Karisma. Dari rpm 1.500 sampai 2.500 timmingnya 15 derajat sebelum TMA. Dari 2.500 - 3.000, 27 derajat sebelum TMA. Terus sampai lebih darui 8.000 timing konstan.
Nah bisa dilihat timing pengapian Shogun dan Kharisma berbeda untuk tiap tingkat putaran, kalau dipaksakan saling tukaran pasti hasilnya gak bagus.

3. Tahu Kelistrikan

Hal yang paling gampang dan wajib tentu tahu kelistrikan. Apalagi beberapa CDI kaki-kaki soketnya berbeda, ada yang enam ada yang lima. Tiap kaki harus tahu arahnya kemana. ke koil, aki dan pulser harus hafal betul. Kalau tidak ngerti kaki-kaki CDI, jangan dipaksakan, kalau asal tukar bisa jebol atau kebakar.

4. Kompresi, Timing, Kem

Untuk yang senang korek mesin, bila rasio kompresi mesin sudah naik, timing pengapian perlu diubah. maksudnya agar gas bakar dalam silinder tidak dibakar panas kompresi. Makanya waktu pengapian harus dimajukan, biasanya sekitar 2 derajat.
Juga buka-tutup klep yang berubah akibat kem di korek, berdampak pengapian perlu diseting, biasanya mekanik bikin klep ngebuka lebih lama dan menutup lebih cepat. ini menyebabkan timing pengapian juga beda, bisa bergerak maju atau mundur.

Selasa, 26 Juli 2011

cdi

I. Sekilas tentang CDI Digital
Perkembangan teknologi mesin sepeda motor secara mekanikal telah mengalami kemajuan sangat pesat tetapi tidak sebanding dengan perkembanganelectronic yang mengendalikan mesin. Dengan konsepDigital semua perangkat yang dikendalikan akan lebih presisi.
Oleh sebab itu, kami telah melakukan penelitian selama
bertahun-tahun dan mengembangkan sistem pengapian CDI
(Capacitance Discharge Ignition) berbasis teknologi Digital.
Digital CDI yang kami kembangkan bekerjasama dengan
perusahaan terbesar di dunia untuk
microcontroller
(microchip komputer) yaitu Phillips Semiconductor.
Digital CDI adalah sistem pengapian CDIyang
dikendalikan olehmicroco mputer agar Ignition Timing (waktu
pengapian) yang dihasilkan sangat presisi dan stabil sampai
RPM tinggi. Akibatnya pembakaran lebih sempurna dan
hemat bahan bakar, serta tenaga yang dihasilkan akan sangat stabil dan besar mulai dari putaran rendah sampai putaran tinggi. Dengan Digital CDI, emisi yang dihasilkan juga sangat rendah itu sebabnya kami juga menyebut


teknologi Digital CDI kami dengan GREEN CDI (CDI Hijau
= ramah lingkungan).
Digital CDI Hyper Band merupakan pengembangan
pertama yang berbasis digital dengan kurva pengapian terprogram untuk menghasilkanpowerband yang sangat lebar hingga mencapai lebih dari 20.000 rpm tanpa adanya batasan(limiter).
Digital CDI Dual Bandadalah CDI Digitalpengembangan
kedua yang kami ciptakan untuk keperluan Standard, Tune
Up, Racing dan kompetisi. Dengan teknologi Dual Band,
kami menggabungkan seluruh keperluan pemakaian sepeda
motor yaitu :
“Standard & Tune Up, Tune Up & Racing dan Racing &
Competition”.
CDI Dual Band terdiri dari dua kurva pengapian yang
telah diprogram secara permanen dan disesuaikan dengan kebutuhan di atas. Kurva-kurva pengapian tersebut dibuat berdasarkan hasil penelitian dan percobaan yang dilakukan secara sistematis melalui team Balap “ Bintang Racing Team (BRT)”.

CDI Dual Band juga menganut teknologi Hyper Band
(tanpalimiter) dan dilengkapi ALVP (Automatic Low Voltage
Protection) untuk menghindari kerusakan fatal akibat
tegangansupply yang minim (accu tekor).
CDI Dual Band sangat bermanfaat untuk para pencinta
motor yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Secara garis besar CDI Dual Band terdiri atas beberapa
aplikasi, sbb :
1.
Standard dan Tune Up (ST).
2.
Tune Up danRa cing (SR).
3.
Racing danCompetition (RC).
Dalam aplikasiRacing dan Competition CDI Dual Band
dapat dipadukan dengan Digital Smart Box.
II.Keun tu nga nCD I BRT
Keuntungan menggunakan CDI BRT adalah sbb :
1. Tenaga kuda (
Horse Power) akan meningkat hingga 20%. *
2. Meningkatkan respon dan akselerasi. **
3.
Power Band bertambah lebar hingga 2000 RPM.
4. Hemat pemakaian Baterai/AKI hingga 30%.
5. Hemat bahan bakar hingga 29. 0%.***

Catatan :
*)
Diuji pada motor Honda Karisma 125 Standard pada tgl
10 Feb 2005 menggunakan DYNOJET 250i
(Dynamometer) pada temperature 34ºC; kelembaban
34%; 994.5mBar; tenaga kuda 7.96dk pada 9000 Rpm
menjadi 8.66 dk.
**) Diuji pada motor Yamaha RX KING ; pada tgl 10 Feb 2005 menggunakan DYNOJET 250i; akselerasi 0 – 100 km/jam 8 detik menjadi 6 detik pada temperature 35ºC; kelembaban 34%; tekanan 994.4 mBar.
***) Uji coba dilakukan oleh Tabloid Motor Plus edisi No.348/VI sabtu 29 Oktober 2005, hal 7; pada motor Suzuki Shogun 125; penghematan hingga 29.14%
III. Jaminan Kualitas
Semua produk CDI BRT telah 100% melalui UJI KETAHANAN dengan metodaC harging selama 8 jam pada 6000 RPM yang ekivalen dengan pemakaian 5 tahun pada kondisi normal.


VI. Petunjuk Pemasangan 



Berikut adalah Grafik dengan 2 step advance
Tabel Daftar Panjang Pick Up Pulser
No Model Type Panjang Tonjolan
(mm)
Type Sinyal / Pulsar  Sistem
Pengapian
 1 Honda Supra / Legenda  11.3 Single - Positif AC
   Kirana 14.0 Single - Positif  DC
   Meg Pro  15.4 Single - Positif DC
   Tiger 2000 / Phantom 24.0 Single - Positif AC
   Kharisma / CS1 38.0 Single - Positif DC
   Sonic 125 / CBR38.0  Single -Negatif DC
   Vario / Click 38.0 Single - Positif DC
   Beat 38.0 Single - Positif DC
 2 Yamaha Vega-R / F1ZR 57.5 Double - Positif AC
   Jupiter-Z / Mio / Nouvo 57.5Double - Positif  DC
   RX King  Single - Positif AC
   Jupiter MX57.5 Double - Positif DC
 3 Suzuki Shogun 11014.0  Single - Positif DC
   Smash 11016.0 Double - Positif DC
   Shogun 12530.0  Single - Positif DC
   Satria 120 R30.0Double - Positif  DC
   Satria 150 F39.0  Double - Positif DC
   Spin / Sky Wave41.7Single -Negatif  DC
   Thunder 12547.0 Single - Positif DC
   Thunder 25070.7 Single - Positif DC
 4 Bajaj Pulsar 180 / 200 44.0 Single - Positif AC
 5 TVS  Neo?  ??
   Apache ??  ?
 6 Kawasaki  KZX 130 38.0 Single - Positif DC
   Kaze R 12.0 Single - Positif AC
   Ninja RR 9.0 Single - Positif DC


Kata Kunci :
Kurva pengapian (ignition Timing Curve) suatu mesin ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu :
  •  Jenis bahan bakar
  •  Bentuk ruang bakar
  •  Panjang langkah (stroke)
  •  Noken As (Cam Shaft)
  •  Perbandingan Kompresi (Compression Ratio)

kiprok

Quantcast
Mungkin kita sering mendengar tentang kiprok. Bahkan sering kalau ada yang jual motor. ada infonya kiprok baru … !!! aph itu kiprok? Kalau yang pernah mengetahui tentang electro, mungkin tidak akan asing lagi. ketika membuat suatu adaptor entah 12 volt. Kalau ngeliat rangkaiannya… cuma ada trafo yang input 220 volt (kadang bisa milih 110 volt red.),… dan keluarannya bisa 12 volt sekian ampere … (besarnya ampere tergantung besarnya trafo red.) … !!! dari sana… dilanjutkan dengan rangkaian ‘jembatan dioda’ plus keluarannya masuk ke capacitor… jadi deh voltase DC yang diinginkan …!!!
Nah mirip dengan hal itu,… kira-kira begitulah kerjanya si regulator rectifier …!!! Hanya saja … persoalan trafo ditangani oleh alternator… dimana mengeluarkan voltase AC melalui perputaran magneto flywheel …!!! Jadi yang satu bekerja pake listrik… yang satu dari tenaga gerak…. mirip deeh kalau jaman dulu…pada sepeda ontel. ada alternator yang digerakkan ban depan.. terus lampu sepeda onthel bisa nyalaaa … !!! Naah tugas si regulator rectifier itu merubah voltase AC menjadi DC … !!!
Hasilnya adalah aki bisa dicharge… bisa menyalakan lampu… menyalakan lampu sein etc… !!! Perhatikan deeh,… kalau di motor bebek… head lamp itu baru bisa nyala… ketika motor hidup… !!! Mau switch di on,… kalau motor belum hidup… ya tidak mau nyala… !!! Tapi lampu sein,… bisa nyala… lampu rem bisa nyala… kenapa demikian …??? Yaah karena voltase headlamp dikeluarkan oleh regulator rectifier ini… sedangkan yang lainnya menggunakan aki … !!!
Coba lageee,… perhatikan kalau beli motor baru… teruz distarter dan dinyalakan… headlamp menyala dengan stabil… !!!

 yang jeasnya :

 kiprok atau Regulator rectifier atau Silicon Controlled Rectifier.

Berfungsi sebagai penyearah arus, dari arus bolak balik AC yg dihasilkan dari magnet dan spull menjadi arus DC yang arus DC tsb digunakan dalam Charging ACCU (aki) yang notabene instrument2 seperti lampu sign, klakson serta instrumen2 speedometer dll sangat tergantung dari tenaga ACCU. Selain itu Kiprok juga berfungsi mengatur kestabilan aliran arus listrik untuk dikirim ke pengapian (CDI ->koil-->busi) sesuai putaran mesin.

Posisi kiprok ada dibawah tangki bensin & dibaut ke rangka.

Pada motor2 Raja yg dikorek baik korek ringan maupun korek kelas berat, sering fungsi kiprok tsb tidak digunakan alias gak pake kiprok oleh mekanik2 ato bengkel2nya ato memang kabel bodynya sudah dilepasin berikut kiprok dan ACCU-nya. Efek utama yang dikejar adalah cepatnya respon tarikan mesin pada motor raja yg tidak pake Kiprok. Untuk lengkapnya seperti dibawah ini:

1. arus yg dihasilkan lebih cepat dan besar, tapi naik turunnya arus juga cepat secepat naik turunnya putaran mesin. Respon tarikan mesin juga jadi lebih cepat, terutama pada putaran bawah yang terasa sekali naiknya perubahan. Ini dikarenakan arus yg mengalir ke CDI yg diteruskan ke koil dst lebih murni tanpa ada fungsi kiprok yaitu menstabilkan arus sehingga perubahan naik turunnya arus pada putaran mesin lebih datar ato tidak secepat naik dan turunnya putaran mesin tanpa kiprok.

2. lampu headlamp akan sangat terang sekali karena arusnya cukup besar dan cepat. Dan pada putaran2 tinggi bohlam headlamp standar akan sering putus karenanya.

3. tidak berfungsinya ACCU yang otomatis part instrument seperti klakson, lampu sign dll juga tidak berfungsi karena ACCU tidak dapat di charging yg notabene banyak part instrument tsb bergantung pada ACCU seperti klakson, sign dll.

Kita bisa memodifikasi fungsi kiprok sesuai kebutuhan kita dengan mengetahui fungsi2 kabel dikiprok tsb.
1. Kabel hitam = masa
2. Kabel merah = instrument, klakson, sign dll.
3. Kabel putih = charging accu
4. kabel kuning strip merah = menstabilkan arus ke pengapian.


Untuk mendapatkan tenaga listrik murni untuk pengapian seperti pada motor2 raja yg tidak pake kiprok, cukup putuskan kabel kuning strip merah pada kiprok. selebihnya tetap terhubung dgn kiprok. Efeknya tarikan akan lebih responsif apalagi pada putaran bawah, tetapi top speed tetap tidak berubah sesuai torsi mesin, dan instrument yang lain (klason, sign, charging ACCU dll) tetap bekerja normal. (gbr.1)

Bila headlamp Raja anda tidak terang, bisa jadi salah satu penyebabnya kiprok anda sudah kurang bekerja maksimal ato lemot. Anda bisa mengakalinya dengan melepas batasan arus di kiprok (kabel putih=charging ACCU) tetapi bohlam headlamp standar RX-king anda harus diganti dengan yang lebih besar watt-nya agar tetap kuat pada arus besar pada saat putaran mesin tinggi. Anda juga bisa memasang saklar di stang ato memodifikasi fungsi saklar standar King di stang anda agar mudah untuk memutus & dan menyabung (on/off) fungsi charging ACCU yang sangat banyak memakan arus, sehingga fungsi instrument, klakson, sign dll tetap bisa bekerja. Kalo anda butuh untuk menggunakan lampu sign ato klakson tinggal swicth chargingnya dihidupkan setelah itu bisa dimatikan tergantung kebutuhan anda. Soalnya bisa pusing kalo diberhentikan polisi lalu instrument seperti lampu sign, taillamp, klakson kita gak nyala. Direkomendasikan memakai bohlam headlamp minimal type halogen 55watt keatas. Bila memakai bohlam halogen 55watt keatas, batok,kaca dan reflektor headlamp Raja harus yang asli ato orisinil karena kalo yg imitasi bisa gak kuat ato bisa meleleh kena panas bohlam tsb. Cahaya headlamp yang dihasilkan dari modifikasi tsb akan sangat terang sekali. (gbr.2)

user posted image

ciri kiprok mati.. 

mau tanya ciri-ciri kiprok mati atau dah lemah gimana si...????

kiprok mati/dah lemah gejala na pengisian aki berkurang,lampu motor redup walau sudah digas.
klo air aki masih di batas normal ya gpp kok...,
Kiprok-nya yang berapa kaki bro (jumlah terminal).
Ambil contoh kiprok bebek Honda Supra ada 4 kaki (kabel warna putih, kuning, hijau dan merah). Tugasnya selain buat pengisian (mengubah arus AC jd DC) juga sebagai penyetabil (jika pengisian berlebih akan dibuang ke massa).

Nah, kalo yang rusak fungsi pengisian maka aki akan tekor. Tapi kalo yang rusak fungsi penyetabil maka justru bisa overcharge. Misal lampu depan atau lampu panel speedometer sering putus. Ciri lainnya saat putaran mesin dinaikkan, lampu tambah terang hingga putus. Harusnya nyala lampu tetap stabil (meski lampu bukan langsung dari aki ya).

Paling valid ngecek kondisi kiprok dengan menggunakan multitester. Ada data pengukuran sesuai jenis kiproknya. Beda motor, beda datanya.

Periksa Accu dan Kiprok

Periksa Accu dan Kiprok

Trouble Shooting Kelistrikan Motor
Menganalisa masalah kelistrikan motor memang terkadang gampang-gampang susah. Ada masalah pada lampu yang tak mau menyala atau redup, starter elektrik tak berfungsi baik dan lampu sein tak bekerja sempurna, langsung yang terpikir adalah masalah ada pada accu nya. Tak sedikit dari bikers yang harus membeli accu baru, tapi tak menyelesaikan masalah. Justru masalah yang sama tetap ada meski accu sudah diganti dengan yang baru.
Dalam menganalisa masalah kelistrikan motor, ada beberpa unsur yang harus diperhatikan selain accu.
Biasanya dalam Trouble Shooting untuk kelistrikan motor menggunakan skema duri ikan. Dimana accu adalah komponen pertama yang dilakukan pemeriksaan. Setelah accu pemeriksaan diarahkan ke Wiring atau pengkabelan, berlanjut ke Regulator, dan terakhir Generator.
Lakukan pengecekan accu dengan Multitester untuk mengetahui apakah voltase masih berada dalam kondisi normal. Jika jarum multitester menunjukan angka dibawah 7 volt, coba charge ulang accu tersebut. Kalau sudah dicharge dan dalam waktu yang singkat voltase kembali berkurang, perlu dicurigai adanya hubungan arus pendek.
Terkadang ada dibeberapa bagian kabel yang mulai getas atau rapuh, sehingga saat terjadi gesekan dengan bodi atau rangka, kulit kabel mudah terkelupas. Hal ini juga memicu permasalahan kelistrikan atau konslet.
Yang tak kalah penting mendapat pemeriksaan adalah kiprok atau dalam bahasa teknis nya disebut sebagai regulator rectifier. Saat kiprok bermasalah, terkadang analisa bengkel pun salah dan langsung menuju pada accu. Entah karena ingin mendapat keuntungan dari penjualan atau karena memang sang mekanik tak paham dalam mengatasi masalah kelistrikan.
Biasanya jika kiprok bermasalah, usia accu tak akan lama karena arus listrik dari spul yang seharusnya dialirkan ke accu untuk pengisian balik tertahan di kiprok. Jika itu terjadi, secara otomatis aki akan tekor.
Pengecekan bisa dilakukan dengan mengukur voltase yang dihasilkan kiprok dengan multitester. Jika voltasenya melebihi batas yang ditentukan, berarti kiproks memang bermasalah.
Saat melakukan pemeriksaan dengan multitester, gunakan pengukuran arus DC dan atur saklar meter pada posisi 50 volt. Lakukan pengukuran voltase kiprok dengan menempelkan jarum positif multitester dengan kabel positif accu. Sedangkan jarum negatif mulitester ditempelkan di bodi atau kutup negatif accu.
Cara mengukurnya, lepaskan kutup positif pada accu dan hidupkan mesin dengan kickstarter. Bersamaan dengan gas dibuka hingga putaran mesin ke 3000 rpm atau lebih, perhatikan jarum penunjuk multitester. Jika angka yang ditunjuk melebihi 14 volt, itu tandanya kiprok memang sudah tak layak pakai.
Tapi yang perlu jadi catatan, pemeriksaan ini sesuaikan dengan buku manual. Karena setiap merek dan tipe motor biasanya memiliki batasan tersendiri.
Menganalisa masalah kelistrikan motor memang terkadang gampang-gampang susah. Ada masalah pada lampu yang tak mau menyala atau redup, starter elektrik tak berfungsi baik dan lampu sein tak bekerja sempurna, langsung yang terpikir adalah masalah ada pada accu nya. Tak sedikit dari bikers yang harus membeli accu baru, tapi tak menyelesaikan masalah. Justru masalah yang sama tetap ada meski accu sudah diganti dengan yang baru.
Dalam menganalisa masalah kelistrikan motor, ada beberpa unsur yang harus diperhatikan selain accu.
Biasanya dalam Trouble Shooting untuk kelistrikan motor menggunakan skema duri ikan. Dimana accu adalah komponen pertama yang dilakukan pemeriksaan. Setelah accu pemeriksaan diarahkan ke Wiring atau pengkabelan, berlanjut ke Regulator, dan terakhir Generator.
Lakukan pengecekan accu dengan Multitester untuk mengetahui apakah voltase masih berada dalam kondisi normal. Jika jarum multitester menunjukan angka dibawah 7 volt, coba charge ulang accu tersebut. Kalau sudah dicharge dan dalam waktu yang singkat voltase kembali berkurang, perlu dicurigai adanya hubungan arus pendek.
Terkadang ada dibeberapa bagian kabel yang mulai getas atau rapuh, sehingga saat terjadi gesekan dengan bodi atau rangka, kulit kabel mudah terkelupas. Hal ini juga memicu permasalahan kelistrikan atau konslet.
Yang tak kalah penting mendapat pemeriksaan adalah kiprok atau dalam bahasa teknis nya disebut sebagai regulator rectifier. Saat kiprok bermasalah, terkadang analisa bengkel pun salah dan langsung menuju pada accu. Entah karena ingin mendapat keuntungan dari penjualan atau karena memang sang mekanik tak paham dalam mengatasi masalah kelistrikan.
Biasanya jika kiprok bermasalah, usia accu tak akan lama karena arus listrik dari spul yang seharusnya dialirkan ke accu untuk pengisian balik tertahan di kiprok. Jika itu terjadi, secara otomatis aki akan tekor.
Pengecekan bisa dilakukan dengan mengukur voltase yang dihasilkan kiprok dengan multitester. Jika voltasenya melebihi batas yang ditentukan, berarti kiproks memang bermasalah.
Saat melakukan pemeriksaan dengan multitester, gunakan pengukuran arus DC dan atur saklar meter pada posisi 50 volt. Lakukan pengukuran voltase kiprok dengan menempelkan jarum positif multitester dengan kabel positif accu. Sedangkan jarum negatif mulitester ditempelkan di bodi atau kutup negatif accu.
Cara mengukurnya, lepaskan kutup positif pada accu dan hidupkan mesin dengan kickstarter. Bersamaan dengan gas dibuka hingga putaran mesin ke 3000 rpm atau lebih, perhatikan jarum penunjuk multitester. Jika angka yang ditunjuk melebihi 14 volt, itu tandanya kiprok memang bermasalah.
Tapi yang perlu jadi catatan, pemeriksaan ini sesuaikan dengan buku manual. Karena setiap merek dan tipe motor biasanya memiliki batasan tersendiri.

 

 

Kiprok bahasa tekniknya regulator atau rectifier. Enggak bisa sembarang saling tukar (gbr. 1). Meskipun dalam praktiknya masih ada saja yang melakukan subtitusi atau mengganti part ini dengan produk imitasi kurang berkualitas. Dan biasanya, efek negatifnya kalau nggak aki mendadak tekor, cahaya lampu utama jadi kurang terang. Atau umur pakai regulator palsu pendek.
"Dulu belum tahu, iseng beli kiprok imitasi yang harganya sekitar Rp 15-35 ribuan. Meski dari tampak luar punya bentuk sama, begitu dipasang enggak lama dipakai aki mendadak tekor. Bahkan cahaya lampu yang awalnya terang pun ikutan redup. Begitu ditelusuri baru terbukti, komponen dalam kiprok imitasi beda dengan orisinal. Terutama part number pada salah satu komponennya," sesal Hari Samon, pemilik Honda Supra X.
Mendengar pengalaman Hari, Tomy Huang bos sekaligus pembuat CDI BRT yang juga memproduksi kiprok untuk merek ternama di Tanah Air, tidak tinggal diam. Pria berkacamata ini mewanti agar pengguna motor yang kerap bermasalah dengan piranti ini tidak sampai mengalami kejadian begitu berulang kali.2827hal14_kiproksupra_boyo2.jpg
Coba saja kalau konsumen lebih dari empat kali salah beli kiprok dengan harga rata-rata Rp 15-35 ribu. Jika digabung, mereka itu bisa beli kiprok orisinal atau KW2 yang harganya berkisar antara Rp 75 sampai 150 ribuan. Urusan pun langsung dijamin beres.
"Dengan membeli kiprok yang tepat, pemilik motor juga jadi nggak khawatir lagi aki tekor atau lampu redup. Sebab salah satu komponen di dalam kiprok sudah jelas speknya dengan motor yang akan diganti," imbuh pria berkantor di PT Bintang Niaga Jl. Mayor Oking, Cibinong, Bogor ini.
Lebih lanjut dijelaskan, selain tidak dianjurkan beli kiprok palsu, Tomy Huang juga berpesan agar konsumen lebih teliti. Terutama spek motor khususnya aki dan beban bohlam.
Misal kiprok Honda Supra X 125. Disarankan beli kiprok yang speknya benar untuk motor itu. Lantaran kode komponen di dalam rangkaian instrumen kiprok yang diterapkan, sudah sesuai dengan spek aki dan kebutuhan beban arus bohlam lampu pada motor itu (gbr. 2).
"Kalau aki motor pakai 5Ah, usahakan jangan pakai kiprok untuk motor ukuran aki 3Ah. Atau bohlam 25 watt pakai kiprok 18 watt. Jangan dilakukan. Wajar kalau aki gampang tekor dan cahaya lampu kurang terang. Makanya jangan asal pilih murah. Pilih orisinal atau KW2 berkualitas," tutup pria berkacamata itu.


pengertian ignition coil


Koil merupakan Sebuah kumparan elektromagnetik(transformator) yang terdiri dari sebuah kabel tembaga terisolasi yang solid (Kawat tembaga/email)dan inti besi yang terdiri atas kumparan primer dan kumparan sekunder. Coil merupakan trasformator stepup yang berfungsi menaikkan tegangan kecil 12v dari kumparan primer menjadi tegangan tinggi 15.000volt pada kumparan sekunder.
Pembangkitan tegangan tinggi koil di timbulkan oleh triger dari device koil driver yang bisa berupa platina, CDI atau TCI ignition sistem, semua sistem ignition modul merupakan trigger koil untuk membangkitkan tegangan tinggi sesuai dengan jenis kendaraan dan sistem yang diinginkan.
Pemanfaatan tegangan tinggi koil memang di peruntukkan untuk mensuplai busi agar mendapatkan percikan api yang sempurna dengan harapan mampu meningkatkan performa mesin bermotor. Dengan adanya tegangan yang kurang tinggi mengakibatkan percikan kurang maksimal sehingga campuran bahan bakar dan udara menjadi tidak terbakar secara sempurna, walhasil tenaga mesin menjadi kendor

membuat cdi ac

CDI (Capacitor Discharge Ignition) merupakan jantung sistem pengapian mesin kuda besi tunggangan kesayangan kita, nich bahas tentang sistem pengapian buat motor khususnya, walau bisa di pergunakan untuk si roda empat(mobil) tetapi berbeda aplikasinya. CDI merupakan sistem pengapian yang memanfaatkan capasitor sebagai pembangkit triger untuk memicu coil menghasilkan tegangan tinggi menuju busi.
Berbagai mode dan design sirkuit diagram dalam membuat rangkaian CDI yang tentunya untuk mencapai hasil tegangan yang optimal dan akurasi advance timing sesuai kebutuhan pengguna ataupun standart dari masing2 mesin motor yang kita tunning.
Salah satu contoh simpel membuat CDI motor anti ribet, seperti contoh schematic diagram berikut ini :

CDI yang simpel ini hanya membutuhkan beberapa komponen pasif dan 1 komponen aktif yang sudah tentu mudah kita dapatkan di pasar indonesia ini. Dengan rangkaian yang simpel tentu kita akan mudah untuk berkarya dan berkreatifitas sendiri untuk membuat sebuah CDI buat motor kita yang mungkin lagi ngadat atau ingin experiment lebih mendalam tentang CDI motor.
Component:
R1=22K Ohm
R2=1K Ohm
C1=3,3uF/50V
C2=1 uF/400V
D1,2,3=IN4007
SCR=2P4M
Komponen bisa kita rubah/ganti dengan kreteria yang sesuai dan banyak kita ketemukan.

Sabtu, 23 Juli 2011

Bongkar Pasang Kruk As

Bongkar Pasang Kruk As

Jika anda perlu turun mesin dan membongkar kruk as motor anda. Anda sebaiknya melakukan bongkar kruk as tersebut di bengkel yang professional. Jika anda melakukan hal tersebut sendiri, sebaiknya anda menggunakan alat yang tepat dan presisi. Kesalahan yang biasa dilakukan oleh bengkel dan orang² adalah mengetok crank shaft / kruk as tersebut pada saat bongkar pasang.

Bongkar pasang kruk as jika tidak dilakukan dengan benar dapat menyebabkan hal² dibawah ini:

* Stang seher, kruk as, dan bearingnya lebih cepat rusak / aus
* Kerusakan pada bearing crankcase dikarenakan getaran yang berlebih
* Timbulnya Suara kasar dari mesin
* Getaran pada mesin
* Boros bahan bakar
* Mengurangi akselerasi & power mesin

Jika anda pernah mengalami masalah² tersebut anda tidak perlu kuatir. Bengkel bubut apora sudah menangani hal ini selama 50 tahun. Bongkar pasang kruk as,reparasi stang seher, reparasi crankcase, dan Bengkel bubut apora juga memberi jaminan presisi, daya tahan, & garansi untuk semua pekerjaan Bengkel bubut apora. Daftar harga jasa dapat anda temukan di bawah.
Jika anda ingin bongkar pasang kruk as anda sendiri anda juga bisa menggunakan treker / alat bongkar pasang kruk as kami. Keterangan gambar dapat anda lihat di bagian daftar trekker bengkel bubut apora. Untuk informasi harga anda dapat Bengkel bubut apora +62 21 6294484 atau datang langsung untuk melihat produk. Barang produksi bengkel bubut apora memiliki garansi & reputasi yang sudah terbukti.

Daftar Treker Bengkel Bubut Apora

Berikut adalah daftar Trekker PD.Apora Indoperkasa beserta gambarnya.
Kami menggunakan teknologi CNC jerman paling mutakhir dan bahan kualitas 1 dengan tingkat kekerasan maksimum.
Semua Trekker produksi PD.Apora Indoperkasa selalu disertai dengan garansi.
Trekker Bengkel bubut apora memiliki Design paling modern sesuai dengan fungsi & kemudahan.
Untuk keterangan lebih lanjut silahkan telefon atau langsung datang saja.

Awas Barang Tiruan! Beberapa Pelanggan Kami Melaporkan bahwa di Glodok banyak Penipu yang menjual imitasi trekker Bengkel bubut apora dengan tulisan "Made In Germany".
Kualitas barang² tiruan penipu tersebut sangat jauh dibawah Kekuatan trekker Apora Indoperkasa
.
Trekker Asli Apora Hanya Dijual di Bengkel Bubut Apora.


Kami akan selalu menyempurnakan produk² kami sesuai dengan fungsi & kemudahan penggunaan.

1 Treker Magnit RXK , Mio
(Flywheel Puller Sport)


2 Treker Magnit Vespa PX

(Flywheel Puller Vespa PX)



3 Treker Magnit Kharisma
(Flywheel Puller Kharisma)



4 Treker Magnit Neotec
(Flywheel Puller Neotec)



5 Treker Magnit Force I
(Flywheel Puller Force I)



6 Treker Magnit Thunder 250
(Flywheel Puller Thunder 250)



7 Treker Magnit RX-King, Grand, Mio, dan Tiger


8 Treker Magnit Spin, Skywave





9 Treker magnit Yupiter



10 Treker Magnit Binter Mercy



11 Treker Magnit C700, C800, Tiger


12 Treker Magnit Grand, GL, Kaze, Shogun


13 Treker buka pasang klep
(Valve Spring Compressor)


14 Treker buka kruk as motor 2 Stroke
(Crankcase Separator / Separating Tools)


15 Treker pasang kruk as
(Crankshaft Installer)


16 Treker buka pasang kopling Shogun
(Clutch Spring Compressor)


17 Treker Tahanan Magnit Shogun 110


18 Treker Tahanan Magnit Honda/Yamaha


19 Treker Tahanan Kopling Yamaha/Suzuki
bentuk Y yamaha asli, T bentuk suzuki asli


19 Treker Tahanan Kopling Honda


20 Kunci Knalpot dan Komstir, buat buka dan kencengin mur knalpot dan mur komstir


21 Setelan klep L / O / T


22 Treker Tahanan Kopling kaki 3 untuk Honda dan Smash


23 Kunci Mur Kopling Grand / Kharisma / GL


24 Alat Pembuka pen pelatuk Yupiter dan Scorpio
(Rocker Arm and Weight Crypton)


25 Tahanan magnit Suzuki FD 110 / FD 125


26 Tahanan Kopling Ganda (Multi)
(Universal Holder)



27 Alat buka pasang bos klep


28 Tahanan Stang Seher model H / U
(Conrod Holder)


29 Treker buka suling Fork
(Front Fork T Handle)


30 Sliding Hammer


31 Alat buka pasang rantai roda dan rantai keteng


32 Tekanan per pully CVT mio, Nouvo, Spin, Vario


33 Kunci mur pully CVT mio, Nouvo (2 in 1)


34 Rotor Holder all Type (Khusus Suzuki)


35 Steering Bearing Installer


36 Bearing Installer


37 Treker buka gigi sentrik kruk as
(Attachment)


38 Oil Seal Installer


39 Crankshaft Installer Spacer


40 Steering Steam Wrench


41 Rotor Remover EN 125


42 Kunci tutup klep


43 Kunci setelan jari - jari


44 Hub Adaptor Nouvo / Mio


45 Kaitan Per Kopling
Clutch Spring Hook

Daftar Jasa Bengkel Bubut Apora

Semua hasil perkerjaan Bengkel Bubut Apora Indoperkasa dijamin kualitasnya. Bengkel bubut apora memakai bahan kualitas nomor 1 dan dengan harga yang kompetitif.

Bagi anda yang berada diluar kota, Bengkel bubut apora juga menerima pengerjaan barang yang dikirim melalu paket. Untuk lebih jelasnya silahkan hubungi Bengkel bubut apora, keterangan kontak ada di atas posting ini.
Harga di Bengkel bubut apora tergantung bahan yang digunakan, tingkat kesulitan pekerjaan dan jenis motor.

Korter : Semua motor & Kendaraan bermotor lainnya(Mobil, jetski dll) Rp 20 - 50000

Bubut head/Papas Head : Rp 20000 - 40000
• F-I
• Rx-King
• Rx-S
• Satria
• Ninja
• Grand
• Jupiter

Bubut block : Rp 20000 - 40000
• Ninja
• RX-King
• Satria
• Grand
• F1
• Jupiter

Lemer Karbu Rp 35000 - 100000
• Rx-King
• F.1
• Satria
• Ninja
• Jupiter Biasa
• Jupiter + skep
• Shogun + skep
• Smash + skep

Perbesar Skep sekitar 75000 tergantung jenis motor
Bikin Oval Venturi 35000
Perbesar Skep + Oval Venturi 100 rb saja!

Bikin Jedek/Balancer Semua motor bebek automatic Rp 100.000
Bikin Breker Buat rem disc belakang Rp 100.000 - 500.000 Tergantung bahan yang digunakan
Bikin bos arm (Bronze) Rp 120.000 Tergantung bahan
Bikin bos shock breker
Bikin ayam jago (Memperpanjang Shock Breaker) Rp 200 - 400000 (Tergantung panjang & bahan)
Bikin magnit kering (Gantung)
Bikin dudukan magnit racing
Bikin ring kopling
Bikin ring busi

Bubut krengkes F-1
Bubut membran Rp 20000-40000
Bubut Reed Valve Rp 75000
Bikin Breket

Bore Up sekitar 150000, harga bisa bervariasi tergantung jenis motor & berapa banyak tambah ukurannya.
Jupiter -> Tiger 185000 Boring Original Tiger
Jupiter -> Scorpio 225000-250000
Grand -> Kaze 120000
Grand -> Grand 100000 (mengganti bore besar saja)

Bubut Crankcase 50000

Papas Noken As 40- 100000

Press Segitiga 25 rb , 35 rb buat motor ukuran besar

Merubah Setting & Bos Klep ukuran Besar 300 Pakai besi hancuran, 400 Bos Klep Bronze/ Setting Bronze, Full Bronze 500000

Naik Stroke 225 - 275000 (harga lebih mahal untuk motor besar)

Ganti Karet Kopling 25000-40000 Sudah termasuk karet kualitas 1(tergantung motor)

Pasang Stang seher berbagai jenais motor (terima untuk 2 cylinder juga) 15 - 25000 tergantung jenis motor, untuk 2 cylinder harganya lebih tinggi & tergantung jenis motornya juga. Silahkan hubungi pak iwan untuk keterangan harga tentang 2 cylinder ini.

Bengkel Bubut Apora juga menjual Seher & ring NPR langsung dari retail NPR Dengan Diskon 12,5 % - 17,5 % Tergantung jumlah pembelian. Selain itu Bengkel bubut apora juga sedia spare parts motor tua & spare parts lainnya.

Untuk Informasi selengkapnya silahkan hubungi Bengkel bubut apora per telefon.

Harga diatas bisa berubah sewaktu² jika diperlukan, Untuk pastinya silahkan konfirmasi lewat telefon.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews